Pendistribusian produk semakin banyak peminatnya seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia yang sudah maju. Ekosistem logistik membutuhkan alat transportasi berupa truk untuk mengirim barang ke berbagai pulau. Lalu apa itu trucking dan jenisnya?
Pengiriman barang dengan metode trucking menjadi pilihan karena dirasa cukup efisien, fleksibel dan mudah untuk menentukan ongkos kirimnya. Pengiriman barang selain dengan metode ini biasanya memanfaatkan dua jalur yaitu laut dan udara.
Akan tetapi jika barang yang diantar tujuannya di satu pulau saja biasanya memanfaatkan metode trucking ini. Tentu saja Anda penasaran bukan mengenai apa yang dimaksud dengan trucking, jenis truknya dan apa manfaatnya? Anda dapat simak uraian di bawah ini.
Pengertian Trucking
Pengiriman dengan metode trucking adalah pengiriman dengan menggunakan truk khusus untuk mengantarkan produk ke seluruh wilayah di Indonesia. Biasanya metode ini digunakan jika tujuannya bisa diakses dengan jalur darat contohnya ke antar kota atau antar provinsi.
Penerapan metode ini sebenarnya tergantung pada perusahaan ekspedisi tersebut. Trucking adalah metode yang paling banyak diminati oleh masyarakat karena proses pengantarannya bisa cepat tidak kalah dari metode pengiriman menggunakan jalur udara.
Selain itu bedanya dengan pengiriman jalur udara adalah harganya yang tergolong murah daripada pengiriman dengan jalur udara. Kelebihannya adalah mudah dalam melakukan pelacakan barang jika menggunakan sistem trucking.
Istilah trucking sendiri sama dengan pengertian dari apa itu cargo JNE trucking yang menggunakan media laut. Truk bisa mengantarkan barang sampai ke luar pulau dengan melakukan penyebrangan menggunakan kapal Feri dan sejenisnya.
Jenis Sistem Trucking
Terdapat dua jenis sistem pada metode trucking yaitu FTL atau Full Truckload dan LTL atau Less than Truckload. Kedua jenis sistem ini biasanya digunakan di semua perusahaan ekspedisi, kedua sistem ini tentu memiliki karakteristiknya masing-masing.
1. FTL (Full Truckload)
FTL ini berarti dua hal yaitu baik dari sebuah perusahaan ekspedisi yang memiliki produk cukup sehingga bisa mengisi truk sampai penuh atau hanya mengisinya dengan sebagian saja. Jika mengisi sebagian saja maka isi truknya tidak akan terganggu dengan produk-produk milik perusahaan lain.
Lebih jelasnya, sebuah perusahaan menyewa sebuah truk khusus yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengantaran barang. Jenis truk yang tersedia juga berbeda dari segi volume dan kapasitas barang-barangnya. Kapasitasnya juga beragam sesuai dengan volume atau berat dari produk yang dikirimkan.
Sesuai dengan pengertian dari apa itu trucking logistik bahwa sistem FTL ini biasanya mengantar barang dengan truk khusus yang sering digunakan untuk mengantar barang dengan jumlah besar. Adapun kekurangannya adalah harganya mahal daripada sistem lainnya.
Walaupun harga antar barangnya mahal daripada sistem LTL akan tetapi kelebihannya terletak pada waktu pengirimannya yang singkat. Jadi apabila Anda ingin mengirim barang dan ingin lebih cepat sampai ke lokasi tujuan bisa menggunakan sistem FTL ini.
2. LTL (Less Than Truckload)
Berbeda dengan sistem FTL, sistem LTL atau Less Than Truckload ini kebalikan dari sistem FTL. Sistem ini merupakan sistem yang menggabungkan semua produk dari banyak perusahaan dalam satu truk. Adapun kelebihan dari menggunakan sistem LTL adalah harganya jauh lebih murah daripada FTL.
Sistem LTL ini juga lebih terjangkau khusus untuk bisnis dengan skala kecil menengah karena biaya transportasinya bisa berbagi dengan perusahaan lainnya yang ikut kirim barang. Contohnya adalah sebuah perusahaan menggunakan truk LTL dan perusahaan tersebut hanya membayar sesuai dengan produknya.
Biasanya biaya kirimnya juga berdasarkan berapa lama proses pengiriman barangnya, oleh karena itu sesuai dengan pengertian apa itu trucking paket bahwa sistem LTL ini menggunakan truk untuk pengiriman barang bersama.